Istilah ini mirip dengan istilah narcis yang akhir-akhir ini populer dikalangan anak muda terutama pengguna jarungan sosial. Mirip juga karena diambil dari mitologi Yunani 'Narciscus' yang jatuh cinta pada bayangannya sendiri.
Hanya ada sekitar 1% penderita NPD dari populasi apalagi sulit deteksi penderita ini, bahkan seorang master psikologipun sulit melakukannya karena penderita memiliki talenta untuk berpura-pura normal dan bahkan memanipulasi orang sekitarnya.
Tiap orang punya kecenderungan narsis seperti tersebut dibawah ini, tapi jika lebih dari 5 gejala yang mirip berarti anda penderita NPD, untuk lebih yakinnya bisa dicek langsung ke psikiater.
Gejala-gejala :
- Rasa percaya diri yang tinggi, selalu menganggap diri lebih baik dari orang lain.
- Terobsesi dengan sukses, kekuatan dan penampilan sendiri.- Cita-cita yang berlebihan.
- Selalu ingin dipuji tiada henti.
- Merasa jadi orang paling penting.
- Tidak pernah menghargai prestasi orang lain.
- Orang lain harus menuruti kemauannya.
- Pandai memanfaatkan orang lain.
- Menghina oran lain.
- Cemburu berlebihan.
- Menganggap orang yang memberikan kritik adalah orang yang iri dengannya.
- Tidak bisa menjalin hubungan yang sehat
- Membuat target yang tidak rasional.
- Mudah sakit hati dan merasa dikucilkan.
- Memiliki harga diri yg rapuh
- Selalu terlihat tegar & tidak emosional.
Dibawah ini saya memberikan contoh dari pengalaman pribadi saya hidup 3 tahun dengan penderita NPD.
Rasa percaya diri yang tinggi serta terobsesi dengan penampilan, membuat kesal orang sekitarnya, misalnya dari cara berpakaian yang mahal tapi eksentrik supaya beda dari orang lain. Dengan tampil beda, dia merasa yang paling keren padahal orang sekitar menganggap seleranya aneh.
Tiap orang memiliki cita-cita hanya saja pasien NPD memilikinya secara berlebihan, misalnya N ingin punya rumah impian, dia akan renovasi sebelum menempatinya karena tentunya menganggap rumah tersebut tidak cocok dgn seleranya. Menghabiskan uang banyak bahkan sampai hutang sana sini, akhirnya tidak kuat bayar lalu rumah dijual untuk menutupi hutang.
Tidak menghargai orang lain, contohnya : saat ayahku masih hidup, beliau sering datang ke rumahlu membawa makanan favorit, N selalu melirik sinis dan mengatakan tidak enak.
Otoriter dan harus menuruti kehendaknya. Contoh yang sedang terjadi : anaknya harus menuruti kemauannya, tanpa berpikir dampak terhadap sekolah anaknya. Saat tidak mood atau capek, anaknya terpaksa absent karena si anak harus sekolah diantar dia.
Tidak pernah menghargai prestasi orang lain, tidak pernah menggubris bila aku bilang dulu pekerjaan dan prestasiku dulu cukup baik.
Menghina, itulah salah satu pelecehan moral yang dilontarkan supaya dia merasa lebih berharga dari orang lain. Dia bahkan menciptakan kebohongan untuk menghina mangsanya.
Cemburu berlebihan, bahkan pada sahabatku perempuan.
Selalu terlihat tegar, penderita sangat pandai menutupi perasaannya, sehingga orang sekitar tidak menyadari si penderita punya masalah kejiwaan. Untuk kasusku, mantan bahkan pandai memanipulasi orang lain untuk kepentingan pribadinya.
Jika orang terdekat anda seperti tersebut diatas, bukan tidak mungkin dia seorang narciste.
Photo dari wikipedia
No comments:
Post a Comment